Briptu Norman sedang menunjukan aksinya didepan para fansnya di Polda Metro Jaya, Jakarta
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com — Briptu
Norman Kamaru (25), anggota Satuan Brimob Polda Gorontalo, tak lama
lagi bakal menjadi miliarder. PT Falcon Interactive mengontrak Norman Rp
1 miliar untuk satu album rekaman. Rencananya akan ada 5 album yang
akan dibuat Norman.
Di luar itu, Norman juga akan memperoleh
penghasilan lain, salah satunya dari film yang akan dibuat perusahaan
yang sama. "Dia (Norman) mendapatkan kontrak kerja lebih dari Rp 1
miliar untuk satu album saja," kata Andre W Kusuma, kuasa hukum PT
Falcon Interactive, dalam jumpa pers di kantor label rekaman tersebut di
Jalan Durentiga, Mampang prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2011).
Jika penghasilannya ditambah dengan pendapatan dari film, jumlahnya akan bertambah menjadi Rp 2 miliar lebih. "Kalau ditambah dengan kontrak film, ya, bisa lebih dari Rp 2 miliar yang diterima Norman," kata Andre.
Jika kemudian Norman memilih mundur dari kesatuannya di Polda Gorontalo, lanjut Andre, Falcon berjanji akan memberikan jaminan kesejahteraan untuk pria kelahiran 27 November 1985 tersebut.
Andre mengatakan, sampai saat ini pihak label sudah mengeluarkan uang yang sangat besar untuk membuat nama Norman semakin besar dan terkenal. "Kami memberikan jaminan ke Norman. Kami sudah mengeluarkan uang yang besar. Dia (Norman) jadi investasi kami di masa depan," ujarnya.
Menurut Andre, Falcon mulai tertarik kepada Norman saat nama anggota Brimob itu jadi omongan banyak orang di seluruh penjuru Indonesia lewat video lip sync "Chaiya-chaiya" yang diunggah ke Youtube. Falcon pun langsung menawari Norman mengikat kontrak pada April 2011. Ketika itu, kontrak yang ditandatangani Norman dan Falcon hanya untuk dua lagu. Sekitar Juli 2011, Norman memperbarui kontraknya.
"Dalam kontrak yang baru itu, Norman sepakat membuat satu album," kata Andre.
Uang yang diterima Norman hingga lebih dari Rp 1 miliar itu belum termasuk dari penjualan karya-karyanya secara digital, seperti ring back tone (RBT), dan kontrak kerjanya untuk berakting dalam sebuah film. (kin)
Dia Norman mendapatkan kontrak kerja lebih dari Rp 1 miliar untuk satu album saja
-- Andre W Kusuma, kuasa hukum PT Falcon Interactive
Jika penghasilannya ditambah dengan pendapatan dari film, jumlahnya akan bertambah menjadi Rp 2 miliar lebih. "Kalau ditambah dengan kontrak film, ya, bisa lebih dari Rp 2 miliar yang diterima Norman," kata Andre.
Jika kemudian Norman memilih mundur dari kesatuannya di Polda Gorontalo, lanjut Andre, Falcon berjanji akan memberikan jaminan kesejahteraan untuk pria kelahiran 27 November 1985 tersebut.
Andre mengatakan, sampai saat ini pihak label sudah mengeluarkan uang yang sangat besar untuk membuat nama Norman semakin besar dan terkenal. "Kami memberikan jaminan ke Norman. Kami sudah mengeluarkan uang yang besar. Dia (Norman) jadi investasi kami di masa depan," ujarnya.
Menurut Andre, Falcon mulai tertarik kepada Norman saat nama anggota Brimob itu jadi omongan banyak orang di seluruh penjuru Indonesia lewat video lip sync "Chaiya-chaiya" yang diunggah ke Youtube. Falcon pun langsung menawari Norman mengikat kontrak pada April 2011. Ketika itu, kontrak yang ditandatangani Norman dan Falcon hanya untuk dua lagu. Sekitar Juli 2011, Norman memperbarui kontraknya.
"Dalam kontrak yang baru itu, Norman sepakat membuat satu album," kata Andre.
Uang yang diterima Norman hingga lebih dari Rp 1 miliar itu belum termasuk dari penjualan karya-karyanya secara digital, seperti ring back tone (RBT), dan kontrak kerjanya untuk berakting dalam sebuah film. (kin)
Sumber :
Kompas Cetak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar